Sumber gambar://tutor.blogdetik.com |
Alhasil ketika akan belajar di malam hari dan aktivitas keluarga seperti menonton teve terbantu dengan bantuan tetangga yang mempunyai mesin diesel, sehingga lampu dan listrik banyak membantu untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan guru. Kondisi semacam ini setiap hari harus kami alami selama 2 tahun. Di awal kelas 3 SMA kami dan masyarakat dikumpulkan di pendopo untuk diadakan rapat dengan pemerintah setempat. Ternyata di dalam rapat tersebut diberitahukan jika PLN akan masuk dan dipasang di kampung kami, kami yang mendengar sangat senang dan senyum sumringah ketika membayangkan nantinya kami akan bisa menikmati aktivitas harian seperti menonton televisi, menghidupkan kipas angin, minum air dingin di kulkas, charging handphone sesuka hati, dan lain lain.
Kondisi lingkungan tempat tinggalku yang jauh dari kota |
Berkat PLN masuk ke desa kami lambat laun perekonomian masyarakat meningkat, banyak yang mendapatkan akses informasi, jalan juga yang di aspal, saya dan teman-teman dapat belajar kelompok, mengaji di masjid dengan lampu terang, sampai mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba 17 Agustus, pengajian, selamatan, arisan keluarga, dan kegiatan sosial lainnya.
Empat belas tahun telah berlalu dan kini kondisi masyarakat sangat terbantu berkat bantuan PLN dan akses jalan yang lancar. Kami telah memanfaatkan tehnologi internet sebagai sarana belajar seperti belajar dengan menggunakan modem, menggunakan laptop untuk mengunduh video pembelajaran, tutorial-tutorial, serta berbagai macam perlombaan. Apalagi saya sebagai seorang guru sangat membutuhkan listrik di setiap aspek kehidupan. Dan ini mengawali langkah saya untuk terus membangun negeri dengan berbagai prestasi dan membimbing anak bangsa mewujudkan harapan dan cita-cita mereka, salah satunya adalah karya salah satu murid saya yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat Internasional tahun 2013 yang menemukan listrik melalui limbah.
Bermula melihat dampak buruk limbah baterai konvensional, 2 siswa saya yang bernama Afif dan Reri, mereka adalah siswa SMA Titian Teras H Abdulrahman Sayoeti Jambi, yang merupakan sekolah unggulan di Provinsi Jambi. Keduanya berhasil membuat penemuan baru yang mereka beri nama Bio Baterai. Keduanya mengganti bahan inti baterai yang memiliki kandungan mercury, cadmium dan logam berat lainnya dengan ampas kelapa dan air garam. Temuan mereka ternyata mampu menarik perhatian juri Internasional dan membawanya meraih silver medals dalam ajang 2013 Korean Cyber International Genius Inventor Fair (CIGIF 2013), Korea Selatan.
Foto Afif (atas) dan Reri (bawah), 2 siswa berprestasi Internasional
Sebelum diseleksi tingkat internasional, karya mereka diseleksi
bersama puluhan hasil karya peserta dari Indonesia oleh tim dari
Association of Young Innovator and Scientist Indonesia (AYISI) untuk
menentukan lolos tidaknya."Awalnya enam bulan lalu dapat
informasi dari internet yang diposting atau asosiasi peneliti muda
Indonesia. Selama
dua bulan lamanya mereka membuat bio baterai dengan beberapa kali uji
coba dan penyesuaian komposisi bahan. Sebelum memilih ampas kelapa,
keduanya sempat berfikir untuk menggunakan umbipoang dicampur dengan air
aki. Namun karena umbipoang sulit didapat dan air aki masih dianggap
kurang ramah lingkungan, merekapun mencari solusi lain dan menemukan
cara yang lebih sederhana.
Ide untuk menggunakan ampas kelapa
tiba-tiba muncul di pikiran Reri saat itu karena ingat bahwa air kelapa
mengandung elektrolit. Sedangkan elektrolit mampu menghantarkan listrik.
Untuk menguatkan reaksi elektrolit tersebut mereka menggunakan air
garam. Setelah mengalami sedikitnya lima kali gagal, akhirnya takaran
bahan yang dibutuhkan diketahui. mereka mengatakan bahwa Inti bio baterai adalah ampas
kelapa dikeringkan, kemudian dicampur air garam. Perbandingannya 75%
ampas kelapa, 25% air garam untuk menguatkan reaksi elektrolitnya.
Kelapa mengandung kalium klorida, ini diperkuat dengan NaCL di
garam. Kemudian baterai yang sudah tidak terpakai itu dibongkar,
tinggal wadah dan bagian katoda dan anodanya. terakhir serbuk karbon tersebut dikeluarkan dan diganti ampas kelapa.
Setelah
komposisi didapat, mereka melakukan uji coba terhadap bio baterai.
Hasilnya bio baterai yang dibuat ternyata bisa menghasilkan tegangan
hingga 1,68 volt, setara dengan baterai pada umumnya. Dengan baterai ini
mereka dapat meminimalisir dampak buruk limbah mercure, cadmium dan
logam berat lainnya yang terdapat pada kandungan baterai pada umumnya. setelah selesai meneliti mereka segera membuat laporan penelitian dalam bentu karya tulis
ilmiah, dan megirim ke Association Young Inventor and Scientist
Indonesia (AYISI) tim penilai karya tulis ilmiah perwakilan Indonesia
sebelum dikirim ke Korea.
Setelah menunggu selama
empat bulan, September 2013 lalu akhirnya naskah bio baterai terpilih sebagai
salah satu di antara 22 tim dari Indonesia yang bisa mengikuti CIGIF
2013. Sebelum dikirim ke panitia di Korea keduanya diberi kesempatan
untuk mempersiapkan item-item yang bakal menjadi penilaian penelitian
Internasional, di antaranya baterai video, poster dan brosur. Dalam
waktu tidak lebih satu bulan,persyaratan itu selesai dan pihak AYISI
langsung mengirim semua naskah berbahasa Inggris itu ke Korea. Tanggal
12 Oktober penjurian CIGIF pun dimulai, semua karya tulis dari seluruh
dunia. Tanggal 5 November lalu lomba CIGIF 2013 diumumkan dan bio
baterai bertengger diposisi dua.
Namun mereka terpaksa harus puas
mengetahui informasi tersebut tanpa bisa menghadiri malam penganugerahan
kepada mereka di Korea Selatan. Biaya yang terlalu besar menjadi alasan
utama mereka berdua. Satu-satunya jalan adalah mencari sponsor. Namun
sepuluh perusahaan besar yang ada di Jambi tampaknya tidak begitu
tertarik dengan prestasi yang diraih putra Jambi ini. Mereka
sebenarnya diundang ke Korea untuk menghadiri award ceremony bersama
para pemenang seluruh dunia, tanggal 23 November ini. Tetapi karena terkendala
biaya yang terlalu besar, sehingga mereka mengurungkan untuk berangkat ke
sana.
Meski tidak sempat bertolak ke Korea, namun
keduanya mengaku senang. Mendapat pengakuan dunia atas apa yang mereka
lakukan bagi Afif dan Reri sudah merupakan hal yang luar biasa.Hal ini sebetulnya mendapat perhatian bagi perusahaan-perusahaan yang membidangi bidang ini, sebut saja PT. PLN yang saya harapkan ke depan anak-anak yang berpotensial tersebut dapat memperoleh sponsor dan beasiswa, saya yakin dan percaya apabila mereka mendapatkan bantuan beasiswa dan dikuliahkan, dan akhirnya direkrut menjadi karyawan PT. PLN, mereka akan menjadi orang yang luar biasa. Selain mempunyai visi yang baik, mereka akan bekerja dengan pola riset, sehingga melahirkan inovasi-inovasi yang bagus untuk mengembangkan ide-ide brilian agar PT.PLN menjadi perusahaan milik negara yang is the best. Sekian.
(Artikel ditulis untuk mengikuti Lomba Blog oleh PLN dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-69)
simak video Hari Listrik Nasional ke-68 oleh PT. PLN tahun lalu berikut ini
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=9FmGMHYu8W8
http://jambi.tribunnews.com
(Artikel ditulis untuk mengikuti Lomba Blog oleh PLN dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-69)
simak video Hari Listrik Nasional ke-68 oleh PT. PLN tahun lalu berikut ini
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=9FmGMHYu8W8
http://jambi.tribunnews.com