Stres adalah suatu perasaan yang alami, yang dirancang untuk membantu kita mengatasi situasi yang menantang. Tidak semua stres itu buruk. Sesungguhnya, stres hingga kadar tertentu diperlukan untuk memotivasi kita dalam mencapai tujuan. Stres seperti ini biasa disebut sebagai stres positif. Stres jenis ini mendorong kita untuk berusaha keras dan melakukan suatu hal sebaik mungkin. Namun demikian, ketika situasi yang dihadapi terasa sulit atau berada di luar kendali, hal tersebut dapat mengakibatkan distres, yaitu stres buruk, yang bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
Begitu pun, dalam menuntut ilmu, kita tidak lepas dari kondisi yang membangkitkan stres. Jelas stres merupakan bagian yang tak terhindarkan dalam proses pembelajaran. Stres mendorong siswa untuk belajar lebih keras, lebih terfokus pada studi ketimbang pada hal-hal lain. Tetapi, jika terlalu stres, kita tidak akan bisa belajar dengan efektif. Kita perlu tahu perbedaan antara stres yang diperlukan dalam pembelajaran dan stres yang menghambat pembelajaran efektif.
Kadar stres yang terlalu rendah menjadikan siswa tidak mempunyai dorongan untuk belajar. Sementara itu, stres dalam kadar normal membuat siswa termotivasi untuk belajar. Di sisi lain, stres yang terlalu tinggi menjadikan kita sulit untuk dapat belajar dengan baik. Ciri-ciri bahwa kita berada dalam zona bahaya ini adalah, semakin kita berusaha dan merasa cemas, semakin tidak efektif kita belajar. Pikiran kita berlarian ke mana-mana. Ketika kita berusaha untuk menenangkan diri, yang terpikir adalah keinginan untuk belajar, sedangkan ketika kita mencoba belajar, justru tidak dapat berkonsentrasi. Masalah seperti ini dapat diatasi dengan menjaga keseimbangan antara waktu belajar dan waktu santai.
Untuk dapat belajar dengan efektif, perlu adanya keseimbangan antara waktu untuk belajar serius dan waktu untuk bersantai. Dalam hal ini, kegiatan santai bisa memberi dukungan dalam proses belajar. Cara terbaik untuk menjaga keseimbangan antara waktu belajar dan waktu santai adalah dengan melakukan berbagai aktivitas yang tidak berhubungan dengan belajar itu sendiri. Tentu saja, terlalu banyak kegiatan juga akan mengganggu prestasi belajar karena waktu lebih banyak dihabiskan untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain ketimbang belajar. Sebaliknya bila tidak melakukan aktivitas lain maka kita akan merasa jenuh dan tidak akan efektif dalam belajar.
Aktivitas fisik, misalnya sport, sangat baik sebagai kegiatan selingan. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan lain seperti bermain musik, bermain games, menonton film, berkesenian, dan lain-lain. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan hobi dapat membantu menghilangkan stres. Meski demikian, perlu diingat agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan-kegiatan tersebut sehingga kewajiban belajar justru terbengkalai. Dalam hal ini, pengelolaan antara waktu untuk belajar dan untuk bermain menjadi sangat penting.
Stres yang tidak terlalu berkepanjangan merupakan hal yang normal dan dapat diatasi dengan cara yang relatif sederhana, misalnya dengan menyelesaikan tugas yang sedang dihadapi, berbagi dengan orang lain atau menyempatkan diri untuk bersantai sejenak. Berikut cara-cara yang mungkin dapat membantu meringankan stres:
- Pelajari hal apa yang menjadi penyebab stres. Misalnya, apakah ujian yang akan datang merupakan hal yang memicu stres. Kemudian cari tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi tersebut agar mengurangi tekanan yang dirasakan. Jika khawatir tidak mampu mengerjakan soal ujian maka belajar merupakan solusi terhadap masalah tersebut.
- Usahakan untuk menjalankan pola hidup lebih sehat. Makan teratur, tidur cukup, olah raga rutin, dan sediakan waktu untuk bersosialisasi sembari tetap belajar. Pola hidup sehat akan menjadikan fisik dan mental lebih prima untuk belajar.
- Jangan terlalu mengkhawatirkan masa depan sehingga menimbulkan rasa cemas berlebihan. Masa depan memang tidak boleh diabaikan begitu saja, namun jangan biarkan diri kita larut terlalu dalam mencemaskan itu sehingga justru tidak dapat terfokus pada hal-hal yang sekarang ini ada di depan mata.
- Jangan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal ini dapat membangkitkan stres ketika merasa ‘kalah’ dari orang lain. Lakukanlah sebaik mungkin tugas dan tanggung jawab yang ada tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kompetisi sehat memang baik, tetapi jangan sampai hal tersebut menambah beban pikiran.
- Belajar untuk rileks. Jika mudah stres ketika menghadapi situasi yang membangkitkan stres, usahakan untuk mengalihkan perhatian kepada hal-hal lain, misalnya menonton televisi atau mengobrol dengan seseorang.
- Relaksasi dan latihan pernapasan bisa jadi dapat membantu meringankan stres.
- Cobalah mengatasi masalah pribadi dengan berbicara dengan teman atau keluarga yang sekiranya dapat membantu.
- Belajarlah dengan cerdas, bukan dengan keras. Dengan mengetahui teknik-teknik belajar yang sesuai dengan gaya pembelajaran diri sendiri akan memudahkan proses belajar sehingga dapat mengurangi stres yang menyertainya. Sebagian siswa lebih mudah menyerap materi dengan mendengarkan, sebagian lainnya dengan membaca, dan ada juga yang lebih mudah mengingat ketika membuat catatan.
Belajar bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan ketika kita menjalankannya dengan ringan hati. Jauhkan diri sendiri dari stres agar belajar tidak terasa membebani.
Sumber: http://psma.kemdikbud.go.id/home/index.php?page=berita_detail&id=NjAw