NAMIRA Azzura dan Miftahul Khairiah (X MIPA) siswa SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti Jambi secara mengejutkan mampu meraih mendali perak di ajang International Invention, Innovation And Technology Exbihition (I-TEX) di Malaysia dan penghargaan International Best Invention Award dari Hongkong Invention Association. Kompetisi penelitian ilmiah remaja tingkat dunia diikuti seluruh negara Asia dan beberapa negara Eropa berlangsung 21-23 Mei 2015 di Convention Centre Kuala Lumpur Malaysia.
Kepala SMAN Titian Teras H. Haryanto Miftah, SPd, MPd, saat menyambut kedatangan Namira Azzura dan Miftahul Khairiah didampingi orangtua mereka, di SMAN TT kemarin, menyampaikan aprisiasi atas keberhasilan siswanya meraih mendali perak di ajang International Invention Innovation And Technology Exbihition (I-TEX) di Kuala Lumpur Malaysia dan penghargaan International Best Invention Award dari Hongkong Invention Association.
“Prestasi gemilang ini merupakan kebanggaan kita bersama, terutama SMAN Titian Teras, Provinsi Jambi, bahkan Indonesia. Atas nama pribadi dan sekolah kami sangat bangga dan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada siswi Namira Azzura dan Miftahul Khairiah. Semoga keberhasilan ini terus memacu Namira Azzura dan Miftahul Khairiah serta siswa yang lainnya untuk selalu mengasah kemampuan diri sehingga suatu ketika nanti kembali lahir inovasi-inovasi baru dari tangan-tangan siswa SMAN Titian Teras ini,” ujar Haryanto.
Di balik keberhasilan kedua siswa ini, ada orangtua yang sangat mendukung perjuangan mereka. Karena itu pada kesempatan ini kami juga menyampaikan apriasiasi kepada orangtua siswa yang telah mendukung penuh usaha gigih anak-anak, hingga mampu mencapai prestasi yang sangat menggembirakan, imbuh Haryanto.
Prestasi kedua siswa ini mengikuti jejak kakak kelasnya yang pada bulan Februari 2015 lalu, siswa Vandyka Richie Rivandyo, M. Fadlan Hidayat dan M. Haris Arta Wardhana (ketiganya siswa SMAN Titian Teras kelas XI IPA) telah meraih “Gold Prize” pada event “Thailand Inventors Day 2015” di Bangkok Thailand dan menyandang gelar “Best Creative Aword” dari University Malaysia Pahang. Atas keberhasilan itu sang kakak memberi motivasi agar adik-adiknya juga mengikuti event internasional yang diselenggarakan di Malayisia ini.
Di tengah-tengah kegembiraan, Namira Azzura dan Miftahul Khairiah, mengatakan “Tidak menyangka akan memenangkan perlombaan ini. Karena persainagn dari negara-negara lain sangatlah berat. Di sana tema penelitian para peserta bagus-bagus semua. Kebanyakan tentang teknologi mesin canggih-canggih, seperti mesin pengaman tas, mesin pengaman motor dan lainnya. Sementara kami hanya mengangkat masalah pakan ikan (pellet) yang sangat sederhana. Ketika dinyatakan mendapat medali perak, dan penghargaan khusus Best Invention Award dari Hongkong, kami bersyukur sekali karena ini merupakan pengalaman pertama kalinya di ajang internasional. Sehingga sudah mengharumkan nama keluarga, nama kami sendiri, nama sekolah, Jambi serta Indonesia,” cerita Namira penuh haru.
Miftahul juga menjelaskan bahwa, pendaftar lomba ini dari Indonesia mencapai 2.000-an. Namun yang lulus seleksi hanya 20 tim, dua tingkat SMP, tiga tingkat SMA dan lainnya mahasiswa dari perguruan tinggi. Dan alhamdulillah kita dari SMAN TT Jambi berhasil lulus dan diikutsertakan mengikuti lomba di Malaysia. Pelaksanaannya dari tanggal 21-23 Mei 2015 diikuti seluruh negara Asia dan beberapa negara dari Eropa.
Hasil penelitian yang Namira dan Miftahul tampilkan pada lomba internasional tersebut adalah ‘Pakan Ikan (Pellet) Dari Daun Keladi dan Kulit Pisang.’ Perpaduan daun keladi dan kulit pisang dikombinasikan dengan kepala ikan teri, bekatul, tepung kanji, jagung halus dan vitamin ikan, ternyata membuahkan hasil.
Namira menceritakan, “Ide mengolah pakan ikan ini disebabkan kami berdua sekolah boarding school di SMAN TT. Menu buah-buahan dari dapur selalu menyediakan buah pisang. Setelah makan pisang, kulitnya kan terbuang begitu saja. Kepikiran di hati, diapakanlah kulit pisang ini agar bisa bermanfaat.”
Lain lagi cerita Miftahul, yang kebetulan di pekarangan rumahnya ada kolam ikan. Sang ibu selalu memetik batang keladi untuk dibuat gulai kemumu. Sementara daunnya dilempar ke kolam, dan dimakan ikan dengan lahapnya. Dari situlah timbul pemikiran untuk membuat pellet ikan dari daun keladi.
“Dua ide sederhana inilah, akhirnya kami sepakat untuk membuat pakan ikan (pellet) kombinasi antara kulit pisang dengan daun keladi dicampur dengan bahan-bahan yang kami sebutkan tadi. Alhasil karya kami mampu memperoleh dua penghargaan internasional sekaligus. Sangat bangga, dan tidak menyangka sama sekali, tandas Namira dan Miftahul.
Namira Azzura buah hati pasangan H. Dwi Indra Jaya dan Hj. Enny Kusbandiyah bersama sahabatnya Miftahul Khairiah si buah hati Darmuji dan Gustini Rina, diakhir pertemuan itu bertutur “Semoga hasil karya kami ini bisa kami kembangkan bersama teman-teman dan masyarakat, sehingga berguna bagi masyarakat, terutama bagi para peternak ikan,” harap mereka berdua. (humas_tt)